Selasa, 26 Maret 2013


REKONSTRUKSI JEPANG PASCA GEMPA DAN TSUNAMI
11 MARET 2011
Jepang merupakan salah satu negara maju yang berada di kawasan Asia Timur. Namun demikian, secara geografis Jepang terletak di kawasan yang sering dilanda gempa. Untuk mengatasi hal tersebut Jepang tetap membangun peradabannya dengan sangat maju. Bisa kita lihat dari gedung yang didesign tahan terhadap gempa. Hal tersebut teruji ketika Jepang dilanda gempa hingga kekuatan Sindo 7 atau setara dengan 8,8 skala richter.
Dari beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa, kebanyakan korban jiwa disebabkan oleh tsunami yang terjadi pasca gempa terjadi, sedangkan gempa tidak menimbulkan korban yang begitu banyak jumlahnya. Jika dianalisa ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya adalah:
1.      Jepang menerapkan sistem pendidikan terhadap gempa sebagai bentuk kesiapsiagaan apabila gempa terjadi secara tiba- tiba.
2.      Gempa terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 pukul 13.46. pada waktu ini kebanyakan dari warga Jepang berada di kantor atau sekolah masing- masing. Hal ini dapat memberi keuntungan, karena di pekantoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya memiliki sistem peringatan apabila gempa terjadi sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri.
3.      Gedung yang dibangun memiliki standar tahan terhadap gempa, sehingga dengan demikian korban yang disebabkan oleh gempa dapat dikurangi.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kebanyakn korban disebabkan oleh tsunami yang terjadi. Bangunan dan fasilitas lainnyapun ikut terbawa arus tsunami yang terjadi pada waktu itu. Namun begitu banyak pelajaran yang dapat kita contoh dari Jepang dalam merekontruksi daerahnya, diantaranya adalah:
1.      Jepang tidak terlarut saat bencana menimpanya sehingga dapat bangkit dengan cepat
2.      Semangat bergotong royong untuk kembali bersama- sama membangun daerahnya. 


Setelah dua tahun terjadinya gempa dan tsunami, Jepang sudah mampu bangkit dari keterpurukan. Dapat kita lihat kerusakan yang diakibatkan okeh gempa dan tsunami sudah tidak begitu tampak, dan ini patut untuk dijadikan pelajaran bagi kita untuk tidak berlarut dalam kesedihan



1 komentar: