Selasa, 26 Maret 2013


Maaf, Anda Terlalu Banyak Bicara!!!
Reformasi…….. kata ini sering dikumandangkan seiring jatuhnya era pemerintahan Soeharto. Namun seraya seringnya kata ini dikumandangkan apakah sang vokalis menyadari akan makna yang terkandung di balik kata ini??? Ya, saya rasa sang vokalis obral  memahami makna kata ini sebagai kesempatan untuk menunjukan eksistensi diri dan atau kelompok mereka sebagai pernyataan, bahwa siapapun berhak untuk eksis dalam kancah kekuasaan yang bancah akan pemujaan pada sang penguasa.

Apapun mereka jual demi satu kata, “Pemimpin”. Mereka pikir dengan menjadi pemimpin, mereka dapat memperoleh kesenangan karena apapun yang mereka rencanakan dapat terwujud dengan mudah karena kekuasaan ada di tangan mereka. Tapi apakah mereka menyadari bahwasanya kepemimpinan akan dimintai pertanggungjawaban? Apakah mereka tahu bahwa nasib umat berada di tangan mereka? Lantas berani menjual janji- janji tak pasti bahkan berani mendahului takdir Tuhan dengan mengucapkan kata pasti.

Bosan dengan mengomentari pemimpin. Coba sesekali lihat ke bawah, rakyat yang seharusnya menghormati pemimpin mereka malah balik menghujat pemimpin yang telah mereka pilih. Cacian, hinaan, terlontar ketika terjadi kesemrawutan karena pemimpin tidak mampu mengatasi masalah. Mereka pikir pemimpin adalah dewa? Bung, pemimpin bukanlah dewa, salah jika Anda menggantungkan semuanya pada pemimpin. Anda salahkan ketika terjadi banjir, padahal Anda ikut serta membuang sampah sembarangan, Anda salahkan pemimpin ketika pendidikan negeri ini jalan di tempat sementara negara lain sudah berlari, padahal Anda tidak mau menuntut ilmu. Anda salahkan pemimpin ketika terjadi kelaparan, padahal Anda ikut serta membuang satu butir nasi.

Coba Anda bayangkan jika setiap orang di negeri ini tak membuang sampah sembarangan. Coba Anda bayangkan jika setiap orang di negeri ini menyadari akan pentingnya menuntut ilmu. Coba Anda bayangkan jika semua penduduk negeri ini tidak membuang satu butir nasi. Akan kita temukan negeri yang bersih, akan kita temukan negeri yang kaya dengan teknologi, dan tidak akan ada si miskin yang mengencangkan ikat pinggang karena kelaparan.

Instruksi Pimpinan, tak perlu Anda mengobral janji yang nantinya malah menjadi boomerang bagi anda. Pro rakyat, tak perlu menghujat pemimpin ketika kesemrawutan terjadi karena sadar atau tidak, Anda ikut andil dalam menyelenggarakan kesemrawutan yang ada. Maaf, Anda terlalu banyak bicara. Lakukan saja tuga Anda, bangsa ini membutuhkan tindakan nyata daripada obralan tak penting dan sumpah serapah yang tiada gunanya. Intinya adalah mari kita laksanakan tugas kita masing- masing. Pemimpin silahkan jalankan tugas Anda sebagai pemimpin untuk mengemban amanah yang telah diberikan oleh rakyat. Untuk semua yang dipimpin laksanakan kapasitas Anda sebagai yang dipimpin, bersama kita dukung pemimpin untuk mencapai tujuan bersama

Maaf, untuk para pemimpin yang senantiasa berusaha untuk menjalakan amanah yang telah diberikan dengan jujur dan ikhlas. Maaf untuk para rakyat yang masih mempunyai kepedulian pada bangsa ini. Mari bersama kita lakukan tindakan nyata untuk menuju Indonesia Jaya.


REKONSTRUKSI JEPANG PASCA GEMPA DAN TSUNAMI
11 MARET 2011
Jepang merupakan salah satu negara maju yang berada di kawasan Asia Timur. Namun demikian, secara geografis Jepang terletak di kawasan yang sering dilanda gempa. Untuk mengatasi hal tersebut Jepang tetap membangun peradabannya dengan sangat maju. Bisa kita lihat dari gedung yang didesign tahan terhadap gempa. Hal tersebut teruji ketika Jepang dilanda gempa hingga kekuatan Sindo 7 atau setara dengan 8,8 skala richter.
Dari beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa, kebanyakan korban jiwa disebabkan oleh tsunami yang terjadi pasca gempa terjadi, sedangkan gempa tidak menimbulkan korban yang begitu banyak jumlahnya. Jika dianalisa ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut, diantaranya adalah:
1.      Jepang menerapkan sistem pendidikan terhadap gempa sebagai bentuk kesiapsiagaan apabila gempa terjadi secara tiba- tiba.
2.      Gempa terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 pukul 13.46. pada waktu ini kebanyakan dari warga Jepang berada di kantor atau sekolah masing- masing. Hal ini dapat memberi keuntungan, karena di pekantoran, sekolah dan fasilitas umum lainnya memiliki sistem peringatan apabila gempa terjadi sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri.
3.      Gedung yang dibangun memiliki standar tahan terhadap gempa, sehingga dengan demikian korban yang disebabkan oleh gempa dapat dikurangi.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa kebanyakn korban disebabkan oleh tsunami yang terjadi. Bangunan dan fasilitas lainnyapun ikut terbawa arus tsunami yang terjadi pada waktu itu. Namun begitu banyak pelajaran yang dapat kita contoh dari Jepang dalam merekontruksi daerahnya, diantaranya adalah:
1.      Jepang tidak terlarut saat bencana menimpanya sehingga dapat bangkit dengan cepat
2.      Semangat bergotong royong untuk kembali bersama- sama membangun daerahnya. 


Setelah dua tahun terjadinya gempa dan tsunami, Jepang sudah mampu bangkit dari keterpurukan. Dapat kita lihat kerusakan yang diakibatkan okeh gempa dan tsunami sudah tidak begitu tampak, dan ini patut untuk dijadikan pelajaran bagi kita untuk tidak berlarut dalam kesedihan